Konsep rumah idaman ramah lingkungan di Indonesia kembali menjadi tren selama pandemi Covid 19 ini. Terlebih dengan adanya work from home, banyak masyarakat yang mulai memperbaiki gaya hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Ditambah bumi yang semakin tua dan pemanasan global, mendorong masyarakat menerapkan konsep rumah ramah lingkungan Namun, rumah atau apartemen ramah lingkungan itu seperti apa? Apakah rumah dijual di situs jual beli rumah yang Anda sambangi sesuai kriteria ramah lingkungan? Ayo kita cek!
Pengertian Rumah Ramah Lingkungan
Rumah ramah lingkungan atau eco-friendly house atau eco house adalah konsep hunian yang mementingkan kelestarian lingkungan dengan mengurangi dampak kerusakan terhadap lingkungan dan menjaga bumi dengan menggunakan energi secara efisien,sehingga mengurangi pemanasan global. Dalam membangun rumah ramah lingkungan kamu harus memperhatikan beberapa hal, seperti pengelolaan sampah rumah tangga, penggunaan barang daur ulang, bahan material yang ramah lingkungan, dan adanya ruang terbuka hijau.
Menurut Ira, desain rumah ramah lingkungan dikenal dengan green design, yaitu konsep berkelanjutan yang menerapkan metode perancangan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemakaian yang mengedepankan efisiensi dan efektifitas penggunaan energi maupun sumber daya yang digunakan serta ramah lingkungan. Dalam green design, ada sustainable design atau desain berkelanjutan. Sustainable designadalah desain yang selama prosesnya menggunakan metode yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, sehingga dapat meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan.
Kriteria Rumah Ramah Lingkungan
Arsitektur rumah ramah lingkungan mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alam. Selain itu, tata letak bangunan, desain rumah, penataan interior juga perlu diperhatikan. Dalam jurnal Kriteria Rumah Ramah Lingkungan (PDF) yang diterbitkan April 2017 lalu, ada kriteria rumah ramah lingkungan yang bisa kamu terapkan, yaitu:
Ruang Terbuka Hijau
Kamu bisa mengalokasikan 30-40% sebagai ruang hijau terbuka. Karena tanaman menyerapkarbondioksida dan menghasilkan oksigen, sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah. Karena itu,penghuni sehat, produktivitas hidup meningkat, dan mengurangi stres.
Alternatif yang dapat dilakukan di area rumah yang sempit adalah dengan pemanfaatan atap hijau, yaitu pembuatan taman di atap rumah yang dapat menurunkan suhu panas di dalam rumah. Selain itu, dengan pemanfaatan dinding hijau, yaitu menanam tanaman pada dinding atau pagar rumah, sehingga dapat menghambat radiasi matahari, menyerap polutan serta menyejukkan. Apabila ruang terbuka hijau cukup luas, dapat membuat biopori untuk mempermudah penyerapan air ke dalam tanah.
Material Bangunan yang Ramah Lingkungan
Salah satu syarat rumah ramah lingkungan adalah penggunaan material yang tidak membahayakan lingkungan. Misalnya pemilihan rangka atap menggunakan material baja ringan daripada penggunaan kayu, sehingga konsumsi kayu untuk kebutuhan rangka atap dapat dikurangi.Selain itu, penggunaan material marmer dan gipsum dapat menurunkan suhu di dalam ruangan, ditambah dengan penggunaan batu alam, sehingga di dalam ruangan terasa sejuk dan dingin. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan barang bekas yang kualitasnya masih baik dan harganya pun lebih murah.
Pencahayaan dan Penghawaan Alami
Salah satu ciri dalam membangun rumah ramah lingkungan adalah banyak bukaan untuk sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan. Kamu bisa memakai kanopi di jendela agar mengurangi terik matahari. Kamu bisa menggunakan kaca di jendela, pintu, atau bahkan dinding, sehingga sinar dapat masuk ke seluruh bagian rumah dan rumah akan tampak lebih luas serta menjadi alternatif pencahayaan pada siang hari.
Hemat Energi/Listrik
Sistem panel surya menjadi salah satu sistem terbarukan yang digunakan sebagai sumber energi listrik. Panel ini akan bekerja dengan mengubah energi matahari menjadi energi listrik, biasanya diletakkan pada atap rumah di bagian timur dan barat, sehingga dipastikan mendapat energi matahari.
Selain itu, pemilihan lampu yang terang, tetap hemat energi dan awet juga penting. Misalnya lampu LED dan CFL yang tahan lebih lama, nyaman untuk mata, dan hemat biaya, sehingga untuk eco house.
Sanitasi
Sekarang, banyak yang menggunakan air tanah sebagai sumber air, sehingga ketersediaan air tanah perlu diperhatikan. Padahal, rumah yang ideal harus mempunyai sistem saluran air bersih, air kotor, dan air limbah (tinja) yang dibuat terpisah dan memenuhi persyaratan agar dapat berfungsi dengan baik.
Salah satu alternatif pengganti air tanah, yaitu dengan air bekas mandi, mencuci sayuran, mencuci piring, mencuci pakaian, dan air hujan ditampung, lalu disaring (dinetralisasi), dan diresapkan secara alami ke dalam sumur resapan air yang dilengkapi penyaring alami, seperti pasir, kerikil, ijuk, pecahan bata/genting. Karena itu, hampir tidak ada buangan percuma dari konsep rumah ramah lingkungan, semuanya dimanfaatkan sesuai dengan konsep daur ulang. Rumah ramah lingkungan menyerap air yang jatuh sebanyak-banyaknya ke dalam tanah (zero run off).
Pengelolaan Sampah
Pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi kriteria lainnya dari rumah ramah lingkungan. Pemilahan sampah organik dan anorganik dapat membantu mengurangi jumlah sampah di bumi. Pemanfaatan dan daur ulang dapat dilakukan secara efektif oleh bank sampah atau lembaga pengelolaan sampah apabila telah dipilah dengan baik. Sampah rumah tangga berupa bahan masak dan makanan yang mudah terurai dapat dimasukkan ke biopori sehingga dapat diolah menjadi pupuk yang berguna untuk tanaman di ruang terbuka hijau tersebut.
Rumah Ramah Lingkungan di Indonesia
Kebun Rumpun via instagram
Kebun Rumpun adalah salah satu eco houseIndonesia. Berawal dari keinginan untuk memiliki properti yang mempunyai spaceluas, Kartika Jahja dan keluarga memutuskan memilih lokasi di desa dan mengembangkan konsep tiny house dengan bahan material pre-loved atau barang bekas dan produk setempat.
Pemilihan gedek dari kulit bambu sebagai bahan dinding, yang cocok dengan iklim tropis di Indonesia dan kayu ulin yang digunakan sebagai lantai di teras, membuat rumah semakin nyaman dan kuat. Selain itu, pemanfaatan air hujan sebagai sumber air dapat meminimalisasi penggunaan air tanah. Desain atap yang dipilih berfungsi sebagai penadah hujan dan juga dapat beralih ke energi surya. Lahan yang luas di sekitar rumah, dimanfaatkan untuk kebun. Dimulai dengan menata kontur tanah agar tidak erosi dan memulihkan tanah. Grow what we eat. Selain lebih sehat, murah, hemat, juga muncul rasa puas dalam diri jika mengonsumsi hasil panen sendiri.
Kamu bisa mempunyai rumah ramah lingkungan dan hemat energi yang nyaman meskipun dengan lahan sempit dan di daerah perkotaan asalkan dari awal sudah direncanakan dengan baik sesuai dengan kriteria eco house.
Huni.id adalah situs yang bisa membantu kamu menemukan rumah idaman dengan berbagai macam konsep, termasuk konsep rumah ramah lingkungan dan rumah desain minimalis.
Dengan adanya fitur Peta Huni, kamu bisa menemukan beberapa rumah yang berada di kawasan yang kamu inginkan. Ditambah dengan detail rumah lengkap dengan gambar rumah, kamu bisa memilih rumah yang sesuai dengan impian kamu tanpa perlu bersusah payah. Jika kamu sudah menemukan rumah yang menarik hati, kamu bisa langsungchat dengan agen. Kamu bisa leluasa bertanya kepada agen tentang calon rumah impian kamu. Akses Huni.id dan kamu bisa segera menemukan rumah impian tanpa ribet. Selamat mencari rumah!